Jumat, 03 Maret 2017

Masih Malas Berdoa ? Doa Iblis Pun Dikabulkan

Masih malas berdoa..? iblis saja dikabulkan doanya
📱 Kajian On-Line
👤 Dodi Abu El Jundi
📆 17 November 2016



Jangan pernah lupa untuk mengucapkan  beberapa patah kata, dikala kita sedang sibuk. Seperti :

“Ya  اللّهُ  permudahkanlah”

“Ya  اللّهُ  lancarkanlah”

Atau sekedar mengucapkan doa singkat ,

‎اللهم يسر ولا تعسر

Allahumma yassir wa laa tu’assir

“Ya  اللّهُ  permudahkanlah jangan engkau persulit”

Manusia semakin lupa berdoa tatkala, usaha yang ia lakukan selalu berhasil tanpa berdoa. Padahal ini adalah istidjraj (makar dari  اللّهُ ). Ia dibiarkan bersenang-senang padahal hakikatnya  اللّهُ  melupakannya.  اللّهُ  Ta’ala berfirman,

‎نَسُواْ اللّهَ فَنَسِيَهُمْ

“Mereka telah lupa kepada  اللّهُ , maka Allah melupakan mereka.” (At-Taubah: 67)

Padahal sudah selayaknya kita menggantungkan diri dan berdoa memohon kepada  اللّهُ , setiap saat dan bahkan pada hal yang terkesan sepele kita juga menggantungkan dan memohon kepada  اللّهُ . Dalam hadits dijelaskan bahkan sekedar tali sandal yang putus kita berdoa kepada  اللّهُ  agar dimudahkan dan digantikan dengan yang lebih baik.

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata,

‎” وفي الحديث دليل على أن الله يحب أن يسأله العباد جميع مصالح دينهم ودنياهم من الطعام والشراب والكسوة وغير ذلك ، كما يسألونه الهداية والمغفرة ، وفي الحديث : ( ليسأل أحدكم ربه حاجته كلها حتى شسع نعله إذا انقطع ) ، وكان بعض السلف يسأل الله في صلاته كل حوائجه حتى ملح عجينه وعلف شاته ، وفي الإسرائيليات : أن موسى عليه الصلاة والسلام قال : يا رب ! إنه ليعرض لي الحاجة من الدنيا فأستحي أن أسألك . قال : سلني حتى ملح عجينك وعلف حمارك .

“Pada hadits terdapat dalil bahwa  اللّهُ  mencintai hamba-Nya yang meminta kepada-Nya semua mashlahat agama dan dunia berupa makanan, minuman, pakaian dan lain-lain sebagai mana mereka meminta hidayah dan ampunan. Dalam hadist, ‘hendaklah setiap kalian meminta kepada Rabbnya semua kebutuhan, sampai-sampai ketika tali sandalnya lepas’.”

dari Aisyah radhiallahu ‘anha, dia berkata,

‎كَانَ رَسُوْلُ اللهِ a يَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنَ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَى ذلِكَ

“Rasulullah ﷺ   menyukai doa-doa yang sederhana dan padat makna (al-Jawami) dan beliau meninggalkan doa-doa selainnya.”



Doa Iblis saja dikabulkan
-----------------------------

Dimana  اللّهُ  Ta’ala berfirman mengenai permohonan Iblis,

‎قَالَ أَنظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”

Maka  اللّهُ  menjawab,

‎قَالَ إِنَّكَ مِنَ المُنظَرِينَ

“Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” (Al-A’raf: 14-15)

Ahli Tafsir Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

‎أجابه تعالى إلى ما سأل، لما له في ذلك من الحكمة والإرادة والمشيئة التي لا تخالف ولا تمانع

“Allah Ta’ala mengabulkan apa yang Iblis Minta karena padanya ada hikmah, keinginan dan kehendak yang tidak bisa ditolak dan diselisihi.”

Doa kita pasti dikabulkan
-----------------------------

Dimana  اللّهُ  Ta’ala berfirman,

‎وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Al Mukmin: 60).

Orang yang berdoa tidak pernah rugi karena doanya akan ada 3 kemungkinan :
1. Dikabulkan
2. Disimpan sebagai kebaikan (jika tidak dikabulkan) untuk akhirat
3. Dijauhkan dari keburukan


Oleh karena itu  اللّهُ  malu jika hambanya berdoa kemudian kembali dengan tangan hampa. dari Nabi صلى الله عليه وسلم , beliau bersabda,

‎إن ربكم تبارك وتعالى حيي كريم يستحي من عبده إذا رفع يديه إليه أن يردهما صفرا

“Sesunguhnya Rabb kalian tabaraka wa ta’ala Maha Pemalu lagi Maha Mulia. Dia malu terhadap hamba-Nya, jika hamba tersebut menengadahkan tangan kepada-Nya, lalu kedua tangan tersebut kembali dalam keadaan hampa.”

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ  , beliau bersabda,

‎لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللهِ مِنَ الدُّعَاءِ.

“Tidak ada sesuatu pun di sisi  اللّهُ  subhanahu wata’ala yang lebih mulia daripada doa.”

Tentu saja berdoa perlu memperhatikan sebab terhalang doa seperti makanan yang haram kemudian juga perhatiakn waktu dan tempat mustajabnya doa. Yang terpenting adalah keyakinan dan keimanan kita.

Nabi ﷺ  bersabda,

‎ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

“Berdoalah kepada  اللّهُ  dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa  اللّهُ  tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.”

‎والله أعلم بالصواب

TANYA JAWAB

Q : Dalam pmbahasan di atas, dijelaskan bahwa Allah tidak mbgabulkan doa dari hati yang lalai...
Maksudny hati yang lalai, sperti apa ya? Apakah menunda solat itu termsuk hati yang lalai??dan berarti doanya tidak dikabulkan?
A : Iyaa. Tapi kan sholat berkesinambungan. Jika kita bisa memperbaiki waktu waktu sholat dan selalu bertaubat, maka in sha اللّهُ doa akan dikabulkan

Q : Ustadz, kan disebutkan diatas bahwa "orang yang tidak pernah rugi karena doanya akan ada 3 kemungkinan, dst...."
Bagaimana bila dalam keadaan ini kita tidak sabar & malah jadi mengeluh?
A : Nah ini. Memaintain sabar itu memang tidak mudah. Disini dilihatlah kemampuan kita bersabar atas segala sesuatu.

Q : Kan kalau kita diem-diem mendoakan saudara kita  maka kebaikannya akan kembali kepada yang mendoakan.
Kalo mendoakan orang lain dengan harapan dapat kebaikan yang sama, niatnya itu salah ga Ustadz?
A : Nda kok. Boleh

Q : Ustadz sering banyak pengalaman dari teman-teman semakin berharap terhadap doa malah jauh tuk terkabul tapi ketika kita pasrah disitu justru allah mengabulkan apa yang kita minta,pertanyaan saya apakah allah ingin liat sejauh apa pasrah,baru allah kasih..
A : Sejauh apa kita sabar dan bukan pasrah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar